Minggu, 10 Juli 2016

Indahnya Arti Bacaan Shalat, Mari Tinggalkan Dunia Sejenak.


Assalamualaikum Wr. Wb

naG)(Palu. Mari kita meninggalkan duniawi sejenak.
Selamat malam sahabat semua. Malam ini aku menangis. :'( Bukan karena masalah yang menimpaku di dunia ini namun karena hinanya aku di hadapan Allah SWT. Bodohnya aku hingga aku melupakan makna dan arti dalam tiap - tiap bacaan shalat. Sekarang aku mengerti kenapa aku tak pernah mersakan kekhusyukan dalam shalat. Jawabannya adalah karena aku tak bisa menjiwai arti dalam setiap bacaan shalat yang aku ucapkan. Kata demi kata yang terucap tak aku mengerti. Aku menyesal sekali. Alhamdulillah akhirnya kini aku bisa merasakan bagaimana indahnya shalat yang khusyuk itu dengan mempelajari PER KALIMAT dari masing-masing doa yang aku ucapkan. Mungkin aku belum sempurna namun semoga bisa.

Jadi sekarang siapa dari kalian yang ingin menangis setiap kali membaca doa-doa dalam shalat? Siapa yang dari kalian ingin mersakan shalat khusyuk itu? :) Untuk itu, aku akan berbagi sedikit ilmu yang aku dapat tentang arti bacaan shalat agar kita bisa lebih menjiwai tiap kalimat yang kita ucapkan. Tak hanya sekedar terucap namun juga tersirat dalam hati karena kita mengerti dan paham dengan artinya.

Jika kalian ingin tahu, sebenarnya semua hal yang kita inginkan dan sering kita ucapkan seusai shalat sudah tercantum dan sudah kita ucapkan ketika kita shalat. Hanya saja kita yang tak pernah mengetahui akan arti masing-masing doa yang kita ucap.

Seharusnya kita tak hanya menghafal doanya saja namun juga artinya.
Do'a Iftitah :
Salah satu do’a iftitah adalah : “Allaahu akbar kabiiraa walhamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil’aalamiin. Laa syariikalahu wa bi dzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

Do'a Iftitah Serta Arti/tejemahan secara keseluruhan do'a :
“Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan memberi keselamatan dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”

Do'a Iftitah Serta Arti/tejemahan secara perkata/kalimat :
Allaahu akbar kabiiraa......(Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya)
walhamdu lillaahi katsiiraa......(segala puji bagi-Nya)
wasubhaanallaahi......(dan Maha Suci Allah)
bukrataw wa ashiilaa......(sepanjang pagi dan sore)
Innii wajjahtu......(Kuhadapkan muka)
wajhiya......(hatiku)
lilladzii......(kepada Dzat)
fatharassamaawaati......(yang menciptakan langit)
wal ardha......(dan bumi)
haniifam......(dengan keadaan lurus)
muslimaw......(dan memberi keselamatan)
wa maa ana minal musyrikiin......(dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin)
Inna shalaatii......(Sesungguhnya shalatku)
wa nusukii......(ibadatku)
wa mahyaaya......(hidupku)
wa mamaatii......(dan matiku)
lillaahi rabbil’aalamiin......(semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam)
Laa syariikalahu......(Tidak ada sekutu bagi-Nya)
wa bi dzaalika umirtu......(dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya)
wa ana minal muslimiin......(Dan aku dari golongan orang muslimin)

Do'a Rukuk:
“Subhaana Rabbiyal ‘Adhiimii wa bi hamdih”

Do'a Rukuk Serta Arti/tejemahan secara keseluruhan do'a :
“Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Agung dan dengan puji-Nya”.

Do'a Rukuk Serta Arti/tejemahan secara perkata/kalimat :
Subhaana Rabbiyal......(Maha Suci Rabb-ku)
‘Adhiimii......(Yang Maha Agung)
wa bi hamdih......(dan dengan puji-Nya)

Do'a I'tidal :
“Sami’allahu liman hamidah Rabbanaa lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil ‘u maa syi’ta min syai’in ba’du”

Do'a I'tidal Serta Arti/tejemahan secara keseluruhan do'a :
“Allah sungguh mendengar para pemuji-Nya, Ya Allah Tuhan kami ! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu”

Do'a I'tidal Serta Arti/tejemahan secara perkata/kalimat :
Sami’allahu liman hamidah......(Allah sungguh mendengar para pemuji-Nya)
Rabbanaa lakal hamdu......(Ya Allah Tuhan kami ! Bagi-Mu segala puji)
mil ‘us samaawaati......(sepenuh langit)
wa mil ul ardhi......(dan bumi)
wa mil ‘u maa syi’ta......(dan sepenuh barang yang Kau kehendaki)
min syai’in ba’du......(sesudah itu)

Do'a Sujud :
“Subhana rabbiyal a’la wa bihamdih”

Do'a Sujud Serta Arti/tejemahan secara keseluruhan do'a :
“Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Luhur dan dengan puji-Nya”

Do'a Sujud Serta Arti/tejemahan secara perkata/kalimat :
Subhana rabbiyal......(Maha Suci Rabb-ku)
a’la......(Yang Maha Luhur)
wa bihamdih......(dan dengan puji-Nya)

Do'a Diantara Dua Sujud :
“Robighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’aafinii, wa’fu ‘annii”

Do'a Diantara Dua Sujud Serta Arti/tejemahan secara keseluruhan do'a :
“Ya Allah, Ampunilah aku, Belas kasihanilah aku, Cukupkanlah segala kekuranganku, Angkatlah derajatku, Berilah rezeki kepadaku, Berilah petunjuk kepadaku, Berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku”

Do'a Diantara Dua Sujud Serta Arti/tejemahan secara perkata/kalimat :
Robighfirlii ……… ( Ya Allah, Ampunilah aku…)
warhamnii……… ( Belas kasihanilah aku … )
wajburnii ……… ( Cukupkanlah segala kekuranganku …)
warfa’nii………( Angkatlah derajatku … )
warzuqnii ……… ( Berilah rezeki kepadaku … )
wahdinii…………( Berilah petunjuk kepadaku … )
wa’aafinii ……… ( Berilah kesehatan kepadaku … )
wa’fu ‘annii………( dan berilah ampunan kepadaku … )

Do'a Tahiyat :
“At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatulillaah, Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiina, Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah, Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad Wa ‘alaa aali  Muhammad, Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahim, Wa baarik ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad, Kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, Fil ‘aaalamiina innaka hamiidum majiid”

Do'a Tahiyat Serta Arti/tejemahan secara keseluruhan do'a :
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, Segala keselamatan tetap untuk engkau, hani Nabi, dan demikian juga rahmat Allah dan berkahNya, Mudah – mudahan keselamatan tetap untuk kami sekalian dan untuk para hamba Allah yang shalih-shalih, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, , Ya Allah, Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah, Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia”

Do'a Tahiyat Serta Arti/tejemahan secara perkata/kalimat :
At tahiyyaatul......(Segala kehormatan)
mubaarakaatush......(keberkahan)
shalawaatuth......(kebahagiaan)
thayyibaatulillaah......(dan kebaikan bagi Allah)
Assalaamu ‘alaika......(Segala keselamatan)
ayyuhan nabiyyu......(tetap untuk engkau, hani Nabi)
warahmatullaahi wabarakaatuh......(dan demikian juga rahmat Allah dan berkahNya)
Assalamu ‘alainaa......(Mudah – mudahan keselamatan tetap untuk kami sekalian)
wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiina......(dan untuk para hamba Allah yang shalih-shalih)
Asyhadu an laa ilaaha illallaah......(Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah)
wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah......(Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah)
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad......(Ya Allah, Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad)
Wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad......( Ya Allah, Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad)
Kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim......(Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim)
wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahim......(dan keluarganya[keluarga nabi ibrahim])
Wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad......(Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad)
wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad......(beserta para keluarganya[keluarga nabi muhammad.saw])
Kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim......(Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim)
wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahiim......( dan keluarganya[keluarga nabi ibrahim])
Fil ‘aaalamiina......(Di seluruh alam semesta)
innaka hamiidum majiid......(Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia)

Do'a Salam :
Dari 'Alqomah bin Wa-il, dari bapaknya, ia berkata: Aku shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau membaca salam ke sebelah kanan (menoleh ke kanan): "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh." Dan kesebelah kiri: "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jumat, 08 Juli 2016

Sabar dan Memaafkan Kesalahan Itu Indah


nag)(Palu. Sebuah kisah perjalanan hidup Aisyah dan Rasulullah SAW. Kisah ini bisa kita ambil hikmah dan pelajaran di dalamnya.

Pada suatu waktu, Aisyah Istri Sholehah sedang bersantai dan duduk-duduk bersama suaminya. Pada saat itu juga Rasulullah SAW dikagetkan oleh kedatangan seorang Yahudi yang minta izin masuk ke rumahnya dengan ucapan Assamu'alaikum (kecelakaan bagimu) sebagai ganti ucapan Assalamu’alaikum kepada Rasulullah SAW.

Beberapa saat kemudian, datang lagi seorang Yahudi yang lain dengan perbuatan yang sama. Dia masuk dan mengucapkan Assamu'alaikum. Jelas sekali bahwa mereka datang dengan sengaja untuk mengganggu ketenangan Rasulullah. Menyaksikan pola tingkah mereka, Aisyah marah dan berteriak: Kalianlah yang celaka!

Rasulullah tidak menyukai reaksi keras istrinya. Beliau menegur, Hai ˜Aisyah, jangan kau ucapkan sesuatu yang keji. Seandainya Allah menampakkan gambaran yang keji secara nyata, niscaya dia akan berbentuk sesuatu yang paling buruk dan jahat. Berlemah lembut atas semua yang telah terjadi akan menghias dan memperindah perbuatan itu, dan atas segala sesuatu yang bakal terjadi akan menanamkan keindahannya. Kenapa engkau harus marah dan berang?”

“Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka ucapkan secara keji sebagai pengganti dari ucapan salam?”

“Ya, aku telah mendengarnya. Aku pun telah menjawabnya wa’alaikum (juga atas kalian), dan itu sudah cukup.”

Manusia agung, Nabi Muhammad SAW ini lagi-lagi memberikan pelajaran yag sangat berharga kepada istrinya, yang tentu saja berlaku pula bagi segenap kaum muslimin dan muslimah. Betapa beliau telah menunjukkan suatu kepribadian yang amat matang dan sangat dewasa dalam menghadapi berbagai keadaan. Begitu kokoh pemahaman dirinya, sehingga tidak mudah terpancing amarahnya. Suatu pengendalian emosi yang luar biasa.

Sebagai istri, ‘Aisyah tentu tidak rela manakala suami tercintanya menerima ucapan keji dan busuk, sebagaimana yang diucapkan oleh orang Yahudi. Darahnya segera mendidih, dan tanpa kendali keluarlah dari kedua bibirnya kata-kata keji pula sebagai balasan atas mereka.

Apa yang dikatakan oleh ‘Aisyah sebenarnya dalam batas kewajaran. Ia tidak berlebihan dalam mengumpat dan mengata-katai mereka. Ia hanya membalas secara setimpal apa yang mereka ucapkan. Akan tetapi Rasulullah belum berkenan terhadap ucapan istrinya. Beliau ingin agar ‘Aisyah mengganti ucapannya dengan satu kata yang lugas tapi tetap sopan. Rasulullah berkata, Wa’alaikum, itu sudah cukup.’

Urusan salam ini nampaknya sederhana, tapi dalam Islam mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar. Salam merupakan pembuka kata dalam setiap perjumpaan, baik perjumpaan di udara maupun di darat (tatap muka). Salam bahkan menunjukkan kepribadian seseorang.

Orang yang secara tiba-tiba berkata-kata tanpa didahului oleh salam bisa dianggap kurang etis atau tidak sopan. Apalagi jika akan memasuki rumah orang. Bahkan nada suara, ekspresi wajah, dan gaya penampilan ketika mengucapkan salam menjadi perhatian yang sangat besar.

Lebih dari itu, orang bisa langsung mengetahui identitas agama seseorang dari salamnya. Jika ada penyiar televisi atau narasumber yang diwawancarai mengucapkan Assalamualaikum, segera kita ketahui bahwa orang tersebut beragama Islam. Demikian juga bila menggunakan salam yang lain.

Masalahnya kemudian, bagaimana jika Assalamu’alaikum sudah menjadi tradisi nasional, sehingga warga non-muslim juga mengucapkan hal yang sama? Banyak di antara kita yang kelagapan menerima ucapan Assalamu’alaikum dari kawan atau kenalan yang nyata-nyata bukan muslim. Ada yang menjawab dengan wa’alaikum salam, tapi ada yang justru tidak menjawab sama sekali.

Urusan salam ternyata telah diajarkan oleh Islam sangat rinci sekali. Termasuk jika kita mendapatkan ucapan Assalamu’alaikum dari orang non-muslim. Dalam hal ini kita cukup menjawab mereka dengan ucapan: wa’alaikum. Kenapa demikian?

Ada dua alasan. Yang pertama, menjaga hubungan baik dan kesopanan. Dengan ucapan waalaikum mereka merasa mendapatkan respon baik dari kita. Mereka tidak merasa diacuhkan. Sebaliknya mereka merasa dihormati dan diterima.

Alasan kedua, dengan hanya menjawab wa’alaikum, maka berarti kita tidak mendoakan kepada mereka. Sebab doa seorang muslim kepada non-muslim itu tidak diterima. Kecuali mendoakan agar mereka mengikuti jalan kebenaran, yaitu Islam. Dengan Islam mudah-mudahan mereka selamat di dunia dan di akhirat.

Nabi Ibrahim adalah seorang anak yang sangat mencintai dan menghormati ayahnya. Itulah sebabnya ia berdoa agar Allah menyelamatkan bapaknya. Akan tetapi perbuatan Ibrahim itu mendapat teguran dari Allah, karena bapaknya masih musyrik, menyembah berhala.

Demikian juga Nabi Muhammad saw, beliau sangat mencintai Abu Thalib, pamannya. Lewat perlindungan pamannya inilah jiwanya selamat dan misinya berhasil. Tapi karena sampai akhir hayatnya Abu Thalib belum juga menyatakan beriman kepada Allah, maka Muhammad saw terhalang mendoakannya.

Inilah adat kesopanan yang diajarkan Islam. Kepada orang yang tidak seagama, kita tetap harus berbuat baik. Apalagi jika orang tersebut telah berjasa kepada kita. Kepada orang tua yang non-muslim misalnya, kita harus berbuat baik. Termasuk jika mereka memerintahkan berbuat maksiat, kita harus tetap berbuat baik kepada mereka, walaupun perintahnya tidak kita jalankan.

Demikian juga kepada orang yang jelas-jelas menunjukkan permusuhannya, kita tidak boleh terpancing berbuat keji dan kotor. Sebisa mungkin kita mengendalikan diri. Jika kita berniat membalasnya, maka balasan itu hendaknya setimpal, tidak boleh berlebihan. Pilihlah kata-kata yang tegas, lugas, tapi tetap sopan.

Dalam ajaran Islam membalas itu tidak terlarang, akan tetapi memaafkan itu lebih baik. Jika benar-benar kita ingin membalas, balasan itu hendaknya tidak lebih dari yang ia terima. Berlebih-lebihan dalam pembalasan merupakan tindak kezhaliman.

Allah SWT berfirman:

“Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishas. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia seimbang dengan serangan terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (QS. al-Baqarah: 194)

Tidak seperti agama lain yang mengajarkan bahwa bila pipi kananmu dipukul berikan pipi kirimu. Bila jubahmu diminta berikan bajumu. Ajaran ini justru tidak manusiawi, sebab sangat memberatkan mereka yang dizhalimi. Islam mengajarkan agar seseorang bisa memberi balasan setimpal dengan apa yang telah diterimanya. Meskipun demikian, memaafkan itu jauh lebih baik.

Seperti dalam kasus Aisyah di atas, jelas bahwa Aisyah sangat bisa membalas ucapan keji orang Yahudi. Apalagi saat itu Rasulullah bukan saja sebagai pemimpin ruhani, tapi sekaligus merupakan kepala negara yang berkuasa. Apa susahnya membalas orang yang menghinanya, sedang menjebloskan mereka ke tahanan saja itu merupakan haknya. Tapi Rasulullah sebagai manusia agung memilih untuk memberi balasan yang secukupnya.

Keperkasaan seseorang tidak bisa diukur dari kekuatan fisiknya. Orang yang jantan, bukan mereka yang ahli bertinju, bukan mereka yang di setiap pertandingan tak terkalahkan. Menurut determinasi Islam orang yang kuat adalah mereka yang dikala marah bisa menahan dirinya. Rasulullah bersabda, “Bukan dikatakan pemberani karena seseorang cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah mereka yang dapat menguasai diri (nafsu)-nya sewaktu marah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Menahan marah bukan pekerjaan mudah. Menuntut perjuangan yang amat berat lagi susah, apalagi bagi mereka yang sedang mempunyai kemampuan dan kekuasaan untuk meluapkan kemarahannya. Akan tetapi justru di sinilah seseorang itu dinilai, apakah layak disebut ksatria atau tidak. Seorang ksatria adalah yang mampu menahan marahnya, akan tetapi jika kezhaliman itu sudah melampaui batas, ia mampu membalasnya, setimpal dengan perlakuan orang tersebut. Orang yang seperti ini akan mendapat jaminan dari Allah berupa kecintaan yang mendalam.

Rasulullah bersabda:

“Ada tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan mendapatkan pemeliharaan dari Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan senantiasa memasukkannya dalam lingkungan hamba yang mendapatkan cinta-Nya, yaitu (1) seseorang yang selalu bersyukur manakala mendapat nikmat dari-Nya, (2) seseorang yang mampu meluapkan amarahnya tetapi mampu memberi maaf atas kesalahan orang, (3) seseorang yang apabila sedang marah, dia menghentikan marahnya.”
(HR. Hakim).

Dalam menghadapi situasi yang cenderung memancing emosi, manusia dapat dibedakan dalam tiga tipe. Pertama, orang yang tidak merasa marah padahal penyebabnya ada. Kedua, orang yang merasa marah tetapi mampu menahan amarahnya dan mau memaafkan. Sedang ketiga, mereka yang merasa marah, mampu menahan marah, tapi tidak bisa memaafkannya.

Dari ketiga kategori ini tentu saja golongan pertama yang lebih utama. Mereka disebut telah memiliki hilm, sifat sabar yang sangat besar. Sabar di atas sabar. Sifat ini telah dimiliki Rasulullah saw, dan telah dibuktikan dalam berbagai peristiwa.

Tentang sifat hilm ini Rasulullah bersabda, “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab, tentu. Rasul bersabda, Kamu bersikap sabar (hilm) kepada orang yang membencimu, memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menghubungi orang yang telah memutuskan silaturrahim denganmu.”
(HR. Thabrani).


Baca Juga :

IDENTITAS MUSLIM MENJAGA SHALAT



naG)(Palu. Identitas muslim tidak terlepas dari amaliyah ibadah shalat, karena shalat merupakan ciri yang membedakan antara pribadi muslim dengan orang kafir.

Orang muslim yang Islamnya benar, pasti melakukan ibadah shalat penuh dengan kesungguhan dan kekhusyu’an seraya berjamaah.

Sedangkan bagi mereka yang Islamnya hanya pengakuan saja, shalat hanya sekedar lambang atau keinginan untuk mendapatkan pengakuan. Padahal, shalat bukanlah sekumpulan gerakan dan bacaan yang kosong dari makna dan tujuan, tetapi ia adalah ibadah yang mengandung arti yang dalam dan berisi pelajaran yang berharga.



Shalat adalah kunci diterima atau tidaknya semua amal manusia. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Amal yang pertama kali dihisab dari amalan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya, maka jika shalatnya baik, berbahagialah dia, dan jika shalatnya rusak, rugilah dia dan sia-sialah usahanya.”
(HR. Thabrani)


Imam Ahmad dalam sebuah nasihat kepada putranya Abdullah pernah berkata; “Hai anakku, Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam telah menegaskan: “Tidak ada keberuntungan sama sekali dalam Islam untuk orang yang meninggalkan shalat.”


Lebih lanjut Iman Ahmad berkata, Umar bin Khaththab pernah mengirim surat peringatan kepada semua wali negeri (gubernur), di dalamnya beliau berkata: “Hai para wali, sesungguhnya tugas yang aku pandang paling penting adalah shalat. Maka barangsiapa memelihara shalat, niscaya dia telah memelihara agamanya.

Orang yang menyia-nyiakan shalat, maka ibadah lainnya pasti lebih dia sia-siakan. Tidak ada bagian apa-apa dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat.” Karena itu, hai Abdullah, orang yang menyia-nyiakan shalat dan meremehkannya berarti ia menyia-nyiakan dan meremehkan Islam. Keberuntungan seorang hamba dalam Islam adalah menurut keberuntungan yang ia peroleh dalam shalat, kesenangan mereka kepada Islam, adalah menurut kesenangannya kepada shalat.”


Ingatlah akan dirimu hai Abdullah dan waspadalah, jangan sampai kamu menjumpai Allah dalam keadaan tidak menghargai Islam. Kadar penghargaan yang diberikan seseorang kepada Islam adalah sekedar harga shalat dalam jiwanya.”


Nasihat Imam Ahmad kepada anaknya di atas hakekatnya ditujukan kepada umat Islam umumnya. Bagaimana selaku orang beriman tidak menyia-nyiakan ibadah shalat yang juga sebagai ciri—rukun Islam—dari keberadaan kita sebagai muslim. Peringatan itu juga menunjukan begitu tingginya kedudukan shalat dalam syariat Islam, oleh karenanya tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk tidak melaksanakan dan menjaganya dengan baik.


Di antara menjaga shalat yang baik adalah melaksanakannya secara khusyu’ dan berjama’ah.


Shalat yang Khusyu’


Menurut kebanyakan ulama yang dimaksud dengan khusyu’ adalah, “Menundukkan menenangkan hati serta anggota badan kepada Allah Suhanahu Wa Ta’ala.”


Jadi, shalat seseorang dapat dikatakan khusyu’ manakala selama shalat tersebut hati dan pikirannya senantiasa tertuju kepada Allah Ta’ala. Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasallam bersabda: “Bahwasanya seorang hamba sungguh mengerjakan shalat, padahal tidak ditulis baginya kecuali setengahnya, sepertiganya, seperempatnya, seperlimanya sampai sepersepuluhnya. Sesungguhnya yang ditulis untuk seseorang dari shalatnya hanyalah sekedar yang dapat ia pahami dari padanya.”
(HR. Ahmad dan Abu Daud dari Amar bin Yasir)


Adapun cara untuk mengkhusyu’kan shalat antara lain; Ihsan, yaitu merasa diawasi Allah yang Maha Kuasa. Memahami makna bacaan Qur’an dan dzikir-dzikir yang dibaca dan menghayati kandungannya. Memanjangkan ruku’ dan sujudnya. Muhammad Al-Bahry berkata, “Di antara pekerjaan yang menghasilkan khusyu’ adalah memanjangkan ruku’ dan sujudnya.”


Jangan memain-mainkan anggota badan. Hendaknya memandang ketempat sujud walaupun bermata buta atau shalat di samping Ka’bah. Berupaya menjauhkan diri dari segala hal yang membimbangkan hati. Karena itu jangan shalat di atas tikar atau sajadah yang bergambar dan jangan shalat sambil menahan buang air besar atau kecil.


Dengan upaya-upaya di atas, diharapkan shalat yang dilaksanakan lebih mendekatkan kepada kekusyu’an dalam shalat. Sehingga ibadah shalat yang dikerjakan minimal lima kali dalam sehari ini tidak menjadikan kita orang-orang merugi.


Shalat Berjamaah


Begitu tinggi nilai yang Allah berikan kepada orang mukmin yang shalat dengan berjamaah, sehingga Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pun bersabda: “Shalat berjama’ah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar ra.)


Tak heran jika Islam sangat menuntut agar muslimin melaksanakan shalat bejamaah di setiap masjid. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.”
(QS. Al-Baqarah: 34)


Menurut catatan kaki “Al-Qur’an dan terjemahnya” Departemen Agama RI, yang dimaksud dengan kalimat “ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ adalah shalat berjamaah.


Pada ayat lain Allah berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. At-taubah: 18)


Dari kedua firman Allah di atas, bisa disimpulkan shalat berjama’ah itu wajib bagi setiap mukmin laki-laki, tidak ada keringanan untuk meninggalkannya kecuali ada udzur (yang dibenarkan dalam agama).

Hadis-hadis yang merupakan dalil tentang hukum ini sangat banyak, di antaranya:

Hadis shahih dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, “Telah datang kepada Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam seorang lelaki buta, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak punya orang yang bisa menuntunku ke masjid, lalu dia mohon kepada Rasulullah agar diberi keringanan dan cukup shalat di rumahnya.’
Maka Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Ketika dia berpaling untuk pulang, beliau (Rasulullah) memanggilnya, seraya berkata, ‘Apakah engkau mendengar suara adzan (panggilan) shalat?’, ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Maka hendaklah kau penuhi (panggilah itu)’”.
(HR. Muslim)


Rasulullah bersabda: “Barangsiapa pergi ke masjid baik pagi atau sore hari, maka Allah akan menyediakan satu tempat tingal di surga setiap kali dia pergi.”
(Muttafaq Alaih)


Ibnu Mas’ud berkata: “Barangsiapa ingin berjumpa dengan Allah sebagai seorang muslim, hendaklah benar-benar menjaga shalat pada waktunya ketika mendengar suara adzan. Sesungguhnya Allah telah menganjurkan kepada Nabimu langkah-langkah untuk mendapatkan kebaikan yaitu, shalat berjama’ah di masjid yang diserukan adzan di dalamnya. Seandainya kamu shalat di rumahmu…maka berarti kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu. Jika kamu meninggalkan sunnah Nabimu, maka sesatlah kamu.”


Ali bin Abi Thalib ra. berkata: “Barangsiapa dari tetangga masjid mendengar seruan adzan lalu dia tidak memenuhinya sedang dia dalam keadaan sehat, tidak ada udzur (halangan), maka tidak ada shalat baginya.”

Diriwayatkan, suatu saat Khalifah Umar bin Khathab mendapati beberapa kelompok yang tidak shalat berjamaah. Maka beliau bertanya: “Apa sebabnya orang-orang itu tidak datang? Hendaknya mereka datang ke masjid atau saya kirimkan kepada mereka orang-orang yang akan menebas batang leher mereka.” Kemudian Umar berseru dengan suara yang lantang, “Datanglah ke shalat jamaah, datanglah ke shalat jamaah, datanglah ke shalat jamaah!”


Ibnu Abas berkata: “Barangsiapa mendengar seseorang yang adzan, dan tidak memenuhinya, maka jelas orang itu tidak dikehendaki Allah menjadi orang baik dan tidak pula menghendaki adanya kebaikan untuk dirinya.”


Demikianlah firman Allah, hadis Nabi dan komentar para tokoh sahabat tentang pentingnya shalat berjamaah di masjid. Sedangkan ulama sesudah mereka, khususnya para imam-imam madzhab walaupun berbeda pendapat dalam menentukan hukumnya, namun mereka bersepakat meninggalkan shalat berjamaah tanpa ada udzur adalah perbuatan yang sangat tercela. Para ulama madzhab Hanafi dan Maliki bahkan menetapkan bahwa meninggalkan shalat berjamaah adalah berdosa, walaupun mereka menghukuminya sebagai sunnah muakkad.


Adapun udzur yang di bolehkan untuk meniggalkan shalat berjamaah ialah: sakit atau bepergian. Mengerjakan hal yang sangat perlu, misalnya sangat lapar, perlu makan dahulu. Takut kehilangan harta, atau takut terhadap suatu gangguan, atau sedang sangat mengantuk. Takut akan gangguan hujan, Lumpur, banjir, angin topan, dan keadaan sangat gelap gulita.


Bila kita renungkan uraian di atas, ternyata shalat berjamaah harus dilaksanakan di masjid, yang suara adzan sampai pada rumahnya, kecuali jika ada udzur yang dibolehkan, maka barulah dilaksanakan di rumah, namun tidak bagi kaum muslimat. Bagi mereka, shalat di rumah lebih utama daripada shalat di masjid. Ini berdasarkan larangan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam kepada suami atau wali agar tidak menghalangi kaum muslimat mengikuti shalat berjamaah di masjid.


Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu menghalangi para wanita keluar ke masjid, sedang rumah-rumah mereka lebih baik baginya.”
(HR. Abu Daud dari Ibnu Umar)


Dalam hadis lain “Jangan kamu menghalangi hamba-hamba Allah (para wanita) pergi ke masjid Allah. Dan hendaklah mereka keluar ke masjid dengan tanpa wewangian.”
(HR. Abi Daud dari Abu Hurairah)


Terkait hal di atas, Prof. Dr. Hasbi Ash Shiddiqy setelah mengedepankan hadis-hadis tentang larangan “mencegah kaum wanita pergi ke masjid” dan hadis yang menerangkan “kaum wanita lebih utama shalat di masjid” berkomentar sebagai berikut;


“Apabila hadits-hadits dalam masalah ini dikumpulkan semuanya dan di artikan satu per satu condong kepada pendapat Ibnu Harun, yakni: ‘Bukanlah yang lebih utama bagi wanita shalat di rumahnya melainkan lebih utama bagi mereka shalat dengan berjamaah di masjid (dekat rumahnya).

Hadits yang menerangkan bahwa para wanita lebih baik shalat di rumahnya, tak ada yang terlepas catatan atau dipermasalahkan keshahihannya. Andaikata kita pandang shahih, maka dia berlawanan dengan hadis yang nyata-nyata keshahihannya dan perintah nabi sendiri supaya wanita pergi ke tanah lapang pada hari Ied.

Sekiranya para wanita lebih baik shalat di rumah, tentulah para wanita sahabat tidak bersusah payah keluar di malam hari dan di waktu pagi hari untuk shalat berjamaah bersama Nabi di masjid. Seluruh ahli ilmu menetapkan bahwa Nabi tidak pernah melarang para wanita menghadiri shalat berjamaah di masjid. Juga para Khulafaur Rasyyidin tidak pernah mengeluarkan larangan untuk itu.

Jika demikian, nyatalah bahwa perginya para wanita ke masjid adalah suatu “amalul ghoiri” suatu amal kebajikan dan kebaikan. Jika tidak, tentulah Nabi tidak akan membiarkan para wanita pergi ke masjid.”

Baca Juga :

JANGAN MENGHARAP “TERIMA KASIH” DARI SESEORANG



Jika Teman Baik Kita Tidak Balas Budi.


naG)(Palu. Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan_Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusa. Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.

{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.} (QS. At-taubah:74)

Coba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan: shajdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan minuman, pendidikannya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.

Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrah, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendapatkan balasan pahala dari Dzat Yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.

Ajakan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini, atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan terpengaruh sedikitnya oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.


{Sesunggunya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengarapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.}
(QS. Al-Insan :9)

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat mengadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Illahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan :

{Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitu orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.} (QS. Yunus:12)

Anda tak pernah terkejut menakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada Anda. Dan Anda tak usah kaget, bila orang yang Anda beri tongkat untuk mengiringi domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.


Sumber : La Tahzan

Baca Juga :

Cara Melebatkan Rambut secara Alami
Manfaat Buah Pisang yang wajib Anda ketahui
Cara Alami Menghilangkan Bekas Luka
Jangan Menghalangi Muslimah Menikah dengan Pilihannya

Minggu, 03 Juli 2016

Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang, Sadarlah!

http://adf.ly/2355646/taksampai.blogspot.com


Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.

Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا


“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.

Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.

Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.


Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.


Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.


Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)


Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!

Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal





Baca Juga :


Kamis, 30 Juni 2016

Cara Fitness Benar dan Membentuk Tubuh

naG)(Palu. Fitness yang baik pada umumnya dilakukan 3-4 kali dalam seminggu. Kita bisa menuliskan bagaimana kemajuan atau perkembangan kita selama melakukafn fitness. Jangan sampai melakukannya tidak rutin karena anda tidak akan merasakan efeknya. Fitness terdiri atas Pemanasan (Warm Up), Peregangan (Stretch), Aerobik, Latihan Beban, dan Pendinginan (Cooling). Kita langsung saja ke tips melakukan fitness.

#Pemanasan (Warm Up) 
Pemanasan dilakukan agar otot - otot tidak kaku. Biasanya pemanasan dilakukan selama 5 - 10 menit. Pemanasan juga dilakukan agar otot - otot menjadi siap untuk melakukan latihan yang lebih berat. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya cedera akibat otot tidak siap. Pemanasan dilakukan dengan cara melakukan latihan - latihan yang ringan.
Contohnya :


Pemanasan (Warm Up)



#Peregangan (Stretch)
Sekilas banya orang yang sering menyangka peregangan sama dengan pemansan padahal berbeda, namun kita melakukannya bersambung dari pemanasan. Peregangan dilakukan dalam keadaan otot - otot sudah dalam keadaan panas. Peregangan dilakukan agar otot - otot menjadi lebih elastis dan lentur. dilakukan setelah pemanasan selama 5 - 10 menit juga
Contohnya


Peregangan (Stretching)



#Aerobik


Aerobik



Aerobik adalah Latihan atau olah raga yang dilakukan secara terus menerus selama 30 menit atau lebih yang dibantu dengan aliran suara musik. Aerobik terbagi menjadi 3 bentuk yaitu
Low Impact, Gerakan yang dilakukan dengan intensitas rendah. Dengan bantuan musik yang lembut melakukan hentakan hentakan ringan tanpa mengangkat kaki. Biasanya low impact dilakukan oleh orang yang mengalami obisitas tinggi, usia lanjut dan pemula.
High Impact, Gerakan yang dilakukan dengan intensitas Tinggi. High impact adalah kebalikan dari low impact. Cara melakukannya biasanya dialuni musik yang keras disertai gerakan - gerakan dinamis dan hentakan - hentakan yang cukup keras lutut diangkat tinggi. Latihan ini dilakukan oleh orang yang sudah biasa melakukan aerobik
Mix Impact, Nah kalau yang ini kombinasi atau gabungan dari low impact dan high impact. Mix impact lebih umum dilakukan karena adanya variasi sehingga kita tidak mudah kelelahan dan tidak bosan melakukan gerakannya.

#Angkat Beban
Nah setelah melakukan pemanasan, peregangan dan aerobik lakukanlah angkat beban. Latihan angkat beban merupakan bagian dari fitness. Latihan ini bisa dilakukan dengan bantuan alat ataupun dengan tubuh sendiri. lakukan selama 20 - 30 menit
Contoh



#Pendinginan (Cooling)
Kalau sudah melakukan semua latihan, jangan lupa untik melakukan peregangan karena kondisi tubuh setelah dipacu dengan keras tidak bisa langsung kembali kesemula secara langsung. Biasanya lakukan secara dengan Peregangan dan jalan sanatai. atau beristirahat.


Pendinginan


Selesai deh latihan fitnes anda dirumah. untuk saat ini anda gak perlu mengeluarkan biaya mahal. kalau anda butuh guru banyak seskali tutorial di youtube yang dapa tanda lakukan dan tiru. Lakukan secara teratur dan rutin agar anda mendapatkan tubuh idaman yang anda inginkan. ada juga beberapa Cara Mengecilkan Betis dan Paha untuk membuat anda lebih percaya diri.

Sumber : inkesehatan.blogspot.co.id

Baca Juga : 124 Artikel Kesehatan yang wajib Anda ketahui  

5 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh

naG)(Palu. Pada dasarnya, upaya untuk menjaga agar tubuh senantiasa segar dan bugar serta jauh dari ancaraman penyakit adalah lebih mengacu pada faktor pola makan dan hidup sehat.

Berikut tips seputar menjaga tubuh agar senantiasa sehat dan kuat dalam menjalani aktivitas sehari-hari :

#Minum Air Putih

Air putih merupakan sebutan oleh masyarakat secara umum untuk air mineral atau air tawar, yaitu air matang atau air yang
sudah disterilkan (layak minum), dengan tanpa mengandung campuran apapun. Konsumsi air putih minimal 1.5 hingga 2ltr sehari atau kurang lebih 8 gelas dalam sehari dapat membantu kebugaran tubuh seseorang.


http://adf.ly/1bjZPC

menjaga kesehatan dengan cukup minum air putih
Terkait dengan kecukupan konsumsi air putih ini silahkan disesuaikan dengan aktivitas masing-masing. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah diusahakan minum air putih dengan duduk, lebih baik lagi jika baca 'Bismillah’ dan do'a.

#Olah Raga Teratur

Nasihat tentang olah raga teratur telah banyak disampaikan diberbagai tempat dan kesempatan. Namun, masih saja kebanyakan orang tidak menjalaninya karena kebanyakan orang memiliki 'mindset’ bahwa yang namanya olah raga itu butuh waktu khusus, tempat khusus, serta berbagai hal yang sulit untuk diterapkan.




menjaga kesehatan dengan jalan kaki
Padahal, olah raga teratur yang dimaksud bisa berupa jalan kaki. Olah raga jalan kaki dipercaya sebagai olah raga yang paling simple namun memiliki efek positif untuk kesehatan, salah satunya dapat merampingkan perut buncit dan efektif membantu mengatasi masalah obesitas.

#Menjaga Emosi

Kesehatan tubuh terelasikan dengan emosi yang sedang dialami oleh seseorang. Perasaan seseorang yang menunjukkan emosi bahagia atau sedih, marah, cemas, kecewa dan sebagainya direspon oleh organ tubuh lainnya.


http://adf.ly/1bjZPC

menjaga emosi agar tubuh sehat
Penjelasan yang paling memungkinkan tentang dampak dan pengaruh emosi terhadap kesehatan seseorang adalah tingkat stress yang dialami oleh seseorang bisa menjadi pemicu terbentuknya 'radikal bebas’ dalam tubuh, dimana jika hal tersebut dibiarkan dalam jangka waktu panjang akan menjadi sumber penyakit.

#Konsumsi makanan sehat

Makanan sehat yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh tentunya banyak ragam dan macamnya, intinya makanan tersebut harus kaya nutrisi, alami dan steril. Sedangkan syarat tambahan untuk makanan sehat adalah mengandung senyawa zat antioksidan.


Makanan yang mengandung antioksidan sebaiknya masuk dalam 'list’ menu yang harus dikonsumsi setiap hari. Hal ini tentunya untuk menjaga tubuh agar senantiasa segar bugar serta terhindar dari berbagai ancaman penyakit degeneratif.

#Istirahat teratur

Istirahat teratur tidak hanya tentang frekuensi dan jumlah seberapa lama kita istirahat, namun lebih terhadap bagaimana kualitas tidur yang sedang kita jalani. Istirahat total atau tidur berkualitas memiliki peranan penting terhadap kesehatan tubuh seseorang.




menjaga kesehatan tubuh dengan tidur berkualitas
Istirahat berkualitas atau tidur cukup dan teratur dalam sehari semalam disebut-sebut memiliki peranan terhadap kestabilan produksi berbagai hormon dalam tubuh, bahkan kurang tidur juga disebut sebagai salah satu faktor penyebab penyakit diabetes melitus tipe 2.
Lima tips cara menjaga kesehatan tubuh yang telah disebut diatas tentunya hanyalah sebagian kecil dari upaya untuk mendapatkan tubuh yang segar dan bugar agar senantiasa dapat tampil prima dan optimal.

Teruslah berusaha memperbaiki pola makan dan gaya hidup agar terhindar dari berbagai penyakit apalagi seperti pada saat ini dimana cuaca dapat berubah-ubah secara ekstrem.

Sumber : segar-bugar.tumblr.com

Baca Juga : 124 Artikel Kesehatan yang wajib Anda ketahui 

Rabu, 29 Juni 2016

10 Kiat Agar Kamu Disukai Banyak Orang

naG)(Palu, Inti dari cara disukai orang dan memiliki banyak teman sebenarnya simpel: always behave. Mau punya tampang oke atau segudang prestasi, kalau kamu gak bisa menjaga perilaku di hadapan orang lain, itu semua percuma.

Kalau selama ini kamu sulit membangun hubungan sehat di tempat kerja, kampus, atau sekolahmu; kalau kamu susah akur sama saudara di rumah dan bahkan sering bikin ribut di luar rumah, tanya deh ke dirimu sendiri: kira-kira apa biang masalahnya?

Jangan-jangan selama ini masalahnya adalah dirimu sendiri. Sadar atau nggak, jangan-jangan kamu lah yang suka bikin orang lain kesal. Komentarmu selalu annoying bagi yang dengerin. Tapi tenang, seperti titah bahwa sesudah kesulitan selalu ada kemudahan — selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan!

1. Sesekali cobalah untuk diam dalam berbagai kesempatan. Hidup bukan cuma tentang kamu, orang-orang pun tak begitu peduli pada ceritamu



Jangan banyak omong!

Daripada sibuk berkomentar, sesekali cobalah untuk diam. Jagalah kata-kata dan ucapan yang keluar dari mulutmu. Walau lidah terasa gatal, jangan sebutkan semua hal yang melintas di kepala. Sesungguhnya ada fakta nyata yang harus kamu terima: Gak semua orang di sekitarmu pengen dengar semua hal yang kamu pikirkan.

Berusahalah menyensor perkataanmu. Ini berlaku tidak cuma di dunia nyata, tapi juga di dunia maya: seperti Facebook, Twitter, Path, dan media-media sosial lainnya. .

Keberadaan media sosial dan kebebasan berpendapat macam ini sering jadi blunder. Tidak jarang kamu merasa seluruh sisi hidupmu bisa dibagikan, bisa juga menciptakan stigma bahwa segala hal yang terjadi di sekeliling dan masalahmu perlu dikaitkan. Dampaknya kamu jadi mudah mengeluh, mudah menghubungkan segala hal yang terjadi di sekeliling dengan masalahmu, sampai membuatmu jadi orang yang haus perhatian.

Dengan lebih banyak diam kamu akan sadar bahwa hidup tidak hanya berputar pada poros masalahmu. Ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dari itu.

2. Karena tidak ada orang yang sempurna, sebenarnya kamu pun tak punya hak untuk mengomentari mereka


Ngaca dulu dong! via youtube.com

Sebelum kamu mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang lain kayak juri kontes bakat, mending kamu ambil kaca yang besar buat lihat diri kamu dulu. Persis seperti kamu, gak ada di dunia ini orang yang sempurna. Kalau kamu masih suka lupa taruh kunci di mana, masih belum secantik Dian Sastro, dan belum sepintar Maudy Ayunda yang bisa kuliah di Oxford — tutup mulutmu rapat-rapat. Kamu tidak (akan) punya hak untuk mengomentari orang lain.

3. Jadilah orang yang apa adanya. Rasa suka dan tidak suka harus langsung kamu ungkapkan di depan orangnya


Nyinyir via chelseaholson.com

Nggak usah nyindir atau nyinyir, please. Kalau kamu memang nggak suka sama sesuatu, bilang dengan sopan dan terus terang. Ini adalah cara yang paling adil karena dengan begitu, kamu bisa memberikan kesempatan ke orang yang kamu kritik untuk mengutarakan permasalahan dari sisinya. Jangan menyindir karena itu bisa bikin orang yang kamu sindir sakit hati. Dia juga bisa kok, cukup dewasa untuk mendengarkan unek-unekmu.

4. Kalau memang sedang tidak bisa memberikan senyuman manis ya jangan dipaksa. Be real.


Jangan maksa senyum! via images.wikia.com

Senyum yang dipaksakan gak akan membuat kamu terlihat manis. Suara yang dibikin-bikin sok halus gak akan bikin orang lain terpesona. Be real. Gak ada yang suka sama orang yang berpura-pura, apalagi kalau pura-puranya kelihatan banget. Jadi aja dirimu yang sebenarnya. Jangan dibuat-buat.

5. Semua perlakuan tidak menyenangkanmu pasti punya motivasi. Temukan itu agar kamu bisa segera berbenah diri


Di mana salahnya? via www.wikihow.com

Kenapa sih kamu begitu mudah bersikap nggak toleran? Apa motivasi kamu untuk selalu mempertanyakan hal-hal remeh, atau sedikit-sedikit mengkritik orang lain di depan umum? Memangnya perlu banget ya mencak-mencak di restoran hanya karena pelayannya lupa mengucapkan selamat datang? Perlu banget bilang kalau baju teman kerja kamu bikin badannya terlihat tambah besar?

Tanyakan dirimu sendiri: motivasi kamu berbuat begitu sebenarnya apa?

Kamu ingin merasa dihormati? Kamu ingin diakui sebagai orang yang lebih pintar? Kalau iya, berarti masalahnya ada di kamu yang kurang pede, bukan di orang-orang sekitar kamu!

6. Minta orang-orang terdekatmu mendampingi. Dengan begini selalu ada orang yang mengingatkan saat kamu hendak keluar jalur


Kamu Butuh Bantuan via movies.inquirer.net

Jika kamu sudah mengakui bahwa kamu sedikit brengsek dan punya kesulitan besar memelihara sebuah hubungan, itu sendiri adalah hal yang bagus. Selanjutnya, kamu harus minta bantuan. Bicara pada teman dan keluarga minta pendapat mereka tentang dirimu. Tanya bagaimana bisa mereka mau berteman denganmu Minta saran agar kamu bisa menjadi lebih baik dihadapan mereka.

7. Carilah orang yang bisa jadi panutan dan dimintai masukan


Jadikan Panutan

Cari orang kamu kagumi kepribadiannya lalu jadikan dia panutan. Panutan bisa jadi orang yang kamu kenal, tokoh, seleb atau super-hero favorit kamu. Sudah saatnya kamu ganti attitude.

8. Bahagiakan hatimu lewat berbagai kegiatan positif. Jika dirimu sudah bahagia, perlakuanmu ke orang lain juga akan menyenangkan


Lakukan kegiatan yang kamu suka via www.kahanasunset.com

Rasa frustasi, kekecewaan dan ketidakpuasan menyebabkan kamu jadi brengsek. Buang jauh-jauh hal negatif itu dengan melakukan hal yang bikin kamu senyum, senang dan positif. Ketika kamu menjadi postiif, ‘si brengsek’ tadi makin jauh dari kamu.

9. Langkah selanjutnya, coba jadi orang yang tidak cepat puas diri dan tahu malu


Sambung lagi urat malu kamu via czajonka26.pinger.pl

Bukan hanya malu kalau berbuat salah, tapi juga malu ketika kamu menerima pujian. Prestasi memang harus dibanggakan, namun jika kamu keterusan dan sok pamer, orang yang melihatmu bakal kehilangan simpati. Terima pujian dengan rendah hati, dan berusahalah melakukan yang lebih baik lagi esok.

10. Jangan takut meminta maaf pada mereka yang sudah kamu sakiti. Tunjukkan kalau kamu memang ingin berubah mulai hari ini.


Tebus Kebrengsekanmu

Langkah kesepuluh ini baru kamu jalankan ketika benar-benar siap. Temui teman dan keluargamu, berbagi sepatah dua patah kata dengan orang-orang yang pernah kamu bikin kesal. Akui kalau kamu memang pernah jadi orang yang brengsek, tapi kini gak lagi. Tunjukkan kalau kamu sudah berubah sekarang.

Menyadari bahwa kita punya sifat yang jelek itu aja sulit, apalagi kalau mau mengubahnya. Tapi langkah-langkah ini sangat bisa dilakukan, kok. Yuk, sama-sama kita belajar menjadi pribadi yang lebih baik!

Sumber : www.heepwe.com 

Baca Juga : 124 Artikel Kesehatan yang wajib Anda ketahui

15 Cara Agar Dihargai Orang Lain

naG)(Palu, Kekayaan materi, pendidikan bergengsi, wajah cantik atau tampan bukanlah faktor utama yang membuatmu dihargai.

Pada dasarnya orang akan menghargai kita ketika kita sendiri menghargai diri sendiri dan orang lain.

1. Tampilkan dirimu dengan baik. Mandilah setidaknya sekali sehari, berdandanlah yang rapi. Pakaian tidak harus mahal tapi harus dicuci dan tidak rusak. Jaga kesehatan dan kebersihan gigi. Senyummu akan menunjukkan pada orang lain bahwa kamu menikmati dirimu sendiri, begitu juga orang lain.

2. Jaga bahasa ucapanmu tetap sopan. Katakan hal-hal positif tentang orang lain secara tulus. Orang bisa mengenali perbedaan minat yang tulus dan pujian yang dipaksakan.

3. Percaya dirilah. Banyak orang akan mengujimu, menyentuh wilayah ketidaknyamananmu. Tidak masalah apa yang mereka katakan, percayalah pada dirimu sendiri dan nilai berhargamu, maka perilaku tidak menghargai orang akan hilang. Jika pun mereka terus bicara tidak sopan, setidaknya kamu bisa mengabaikannya sampai pembicaraan selesai.

4. Cobalah menjadi optimis. Sangat mudah menilai sisi buruk dari sebuah situasi, tapi jika kita berusaha mengatasi hambatan dan rintangan kita dapat hidup lebih bahagia dan lebih berani di depan orang lain. Temukan cara untuk membantu orang lain maka masalahmu sendiri akan terasa lebih ringan, dan kamu akan merasa lebih baik mengerjakannya.



5. Sapa orang dengan tata krama yang baik dan ramah. Bahkan jika orang tidak balik ramah padamu, berikan mereka "keuntungan dalam keraguan". Jadilah sopan. Mereka mungkin sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri sehingga sulit mengenali keramahanmu.

6. Jangan pernah menggertak atau memanfaatkan orang lain atas kelemahannya. Orang penggertak atau bully tidak dihargai dan tidak menghargai orang lain karena mereka sendiri tidak mampu menghargai dirinya sendiri. Biarkan orang memegang harga dirinya sendiri. Singkirkan egomu untuk melampiaskan kekurang-puasanmu terhadap diri sendiri kepada orang lain. Menggertak tidak membuatmu kuat, tapi justru dikontrol egomu sendiri yang mencoba bertahan hidup.

7. Jangan jadi orang yang mengganggu dan berisik. Ini hanya akan membuat orang mencemooh dan memandangmu rendah. Cobalah untuk lebih cool dan tenang.

8. Jangan bersikap seolah paling tahu. Orang tidak menghargai jika kamu bertindak superior kepada mereka. Dengarkan dan hargai pendapat mereka, bahkan jika itu berlawanan atau berbeda dari opinimu.

9. Jadilah teladan. Buatlah contoh yang bisa diikuti orang lain. Ketika orang menirumu, itu adalah tanda penghargaan. Jika seseorang lain membuat contoh yang baik, biarkan mereka tahu seberapa besar kamu menghargainya dengan mencontoh tindakannya.



10. Jadilah dirimu sendiri. Jangan sekedar mengikuti tren atau apa yang banyak dilakukan orang. Hargai dirimu sendiri dengan membuat pilihanmu sendiri. Jika kamu menikmati apa yang kamu kerjakan, orang akan menaruh perhatian dan ingin tahu bagaimana kamu melakukannya. Percayalah pada penilaian dirimu tentang apa yang baik dan tidak. Meskipun kamu melakukan kesalahan, hargai itu sebagai pelajaran untuk melanjutkan langkah ke tahap selanjutnya.

11. Beri setiap orang kesempatan. Jangan menilai orang meskipun mereka jelas-jelas kurang baik. Tetaplah bersikap baik dan 'berkelas'. Orang akan menghargai itu lebih daripada beradu mulut atau mengknfrontasi dengan cara yang kasar.

12. Jangan terlalu materialistis. Tetaplah fokus pada orang ketimbang barang-barang yang bisa hilang atau hancur. Jangan menilai orang berdasarkan apa yang mereka miliki. Jaga barang-barang milik kita sendiri dengan baik. Tapi jangan berpikir bahwa materi adalah segalanya.

13. Tepati janji. Jangan buat janji yang tidak bisa atau tidak yakin dapat kamu tepati. Katakan tidak bisa jika memang tidak biasa, katakan tidak mau jika kamu memang tidak ingin melakukannya. Jawaban ini lebih dihargai karena kamu tegas terhadap diri sendiri. Namun tetaplah sopan pada orang lain, dan jika kamu sudah berjanji, tepatilah.

14. Jelaskan peraturan dan batasanmu. Katakan pada temanmu jika kamu memang harus pulang pada jam tertentu. Jangan biarkan orang lain mengubah rencanamu atau menyalahkanmu atas konsekuensi yang sudah kamu tegaskan pada mereka.

15. Jangan terlalu sering 'curhat' tentang dirimu. Sedikit misteri adalah alasan orang menghargaimu. Jika kamu terlalu banyak mengumbar tentang dirimu sendiri, orang akan merasa bisa menebak isi pikiranmu dan tidak lagi menghargai dirimu dan opinimu.

Cara lainnya adalah coba mendalami bakatmu. Biarkan orang mengenalmu atas suatu keahlian. Tapi jangan terlalu sering melakukannya. Lihat situasi dan kondisi yang tepat untuk menunjukkannya.

Penulis : Muh. Ilham (Sumber : http://gobletofthesoul.blogspot.co.id)

Baca Juga : 124 Artikel Kesehatan yang wajib Anda ketahui 

Minggu, 26 Juni 2016

7 Tips Hubungan Pacaran Jarak Jauh (LDR) Agar Tetap Romantis


#1. Kirimkan dia hadiah

Terpisah jarak dan waktu bukanlah sebuah perkara yang mudah, karena bagi sebagian orang terpisah secara fisik adalah sebuah masalah yang berat untuk di jalani. Nah, untuk mengurangi masalah ini, cobalah kamu mengirimkan hadiah kecil yang bisa menjadi pengobat kerinduan.

Hadiah terbaik yang dapat kamu kirimkan adalah benda-benda yang bisa di pakai sehari-hari , misalnya baju t-shirt, jam tangan, cincin, dan sebagainya. Nggak perlu beli hadiah yang mahal kok, yang penting benda tersebut bisa mewakili kamu.

Oh ya, kalo kamu kirim t-shirt, coba deh semprotin parfum yang sering kamu pake ke baju tersebut.


#2. Kendalikan emosi kamu

Setiap menjalin komunikasi, usahakan untuk mengendalikan emosi kamu. Upayakan agar apa yang kamu sampaikan dapat di mengerti dengan baik oleh si dia. Hindari berdiskusi hal-hal yang bisa memancing pertengkaran atau perselisihan. Karena hal sepele akan menjadi hal besar jika kita terpisahkan oleh jarak dan waktu.


#3. Kirimkan foto

Jangan sungkan untuk mengirimkan foto-foto selfie atau foto-foto kegiatan kamu yang menyenangkan.

Hal terpenting untuk di perhatikan adalah kamu harus menghindari untuk mengirimkan foto-foto pribadi yang bersifat personal (misalnya *eehhmm* foto berpose seksi), meskipun si dia meminta hal tersebut. Thats a big no!


#4. Bermain game bersama


Selain melakukan komunikasi secara langsung, kamu juga bisa makin akrab dengan cara memainkan game online lewat smartphone atau komputer secara bersama-sama. Cari deh apps semacam Scrabble, BattleShip, dan sebagainya untuk di mainkan bersama-sama.


#5. Biarkan si dia mengetahui perasaan kamu

LDR adalah hal yang berat untuk di jalani, dan wajar jika kamu terkadang merasa capek atau bosan. Oleh karena itu, tips LDR agar tetap romantis selanjutnya adalah sampaikan perasaan kamu ke dia, agar si dia mengetahui kondisi kamu dengan baik.

Saat momen LDR semakin menjadi berat buat kamu, sah-sah saja kok jika kamu meluapkannya dalam bentuk kegiatan fisik, misalnya menangis, memukul-mukul bantal, menuliskannya di messenger status, dan sebagainya. Tapi ingat, lakukan hal tersebut dalam batas-batas kewajaran.


#6. Video call

Salah satu trik dan tips LDR agar tetap romantis adalah lakukan video conference atau video call secara berkala, misalnya 2 atau 3 hari sekali. Dengan cara ini kamu bisa melakukan komunikasi secara maksimal meskipun secara fisik kalian berada di tempat yang berbeda.

Catatan dari admin: lakukan video call yang bertanggung jawab ya! Jangan sampai kamu kelewat batas saat melakukan video call, karena hal ini hanya akan merugikan kamu sendiri.


#7. Always say hello!

Jangan lupa untuk memberikan ucapan “selamat pagi”, “selamat siang”, dan ucapan-ucapan lain yang bisa membuat si dia lebih bersemangat untuk beraktivitas. Selain itu, jadwalkan dengan baik komunikasi untuk menghindari komunikasi yang terlalu eksesif atau terlalu intensif, karena hal ini bisa bikin kamu menjadi boring.



Baca Juga : 124 Artikel Kesehatan yang wajib Anda ketahui



Kamis, 23 Juni 2016

Percaya Diri itu Bukanlah Sombong



naG)(Palu, Percaya diri dan sombong sekilas tampak sama karena keduanya sama-sama terlihat yakin dan kuat. Bahkan sering kali orang menyama-nyamakan kedua sifat ini. Akibatnya, kepercayaan diri seringkali dipandang secara sinis sebagai kesombongan.

Padahal tidak ada yang salah dengan kepercayaan diri. Malah sesungguhnya kedua hal ini (percaya diri dan sombong) sesungguhnya sangat bertolak belakang. Mencintai orang percaya diri jauh lebih mudah daripada mencintai orang sombong.

Berikut adalah penyebabnya :
  • Asal-Usul
Percaya diri dan kesombongan itu berasal dari dua tempat yang berbeda.

Kepercayaan diri berasal dari dalam diri, sedangkan kesombongan berasal dari kekosongan yang ada dalam diri.

Itu sebabnya orang percaya diri tidak terlalu memedulikan apa kata orang, tidak asal ikut-ikutan trend. Mereka sadar akan keunikan sendiri dan memproyeksikannya ke dunia di luar diri mereka.

Sementara itu kesombongan muncul karena seseorang butuh sesuatu yang berasal dari luar diri untuk mengakui kehebatan mereka. Itu sebabnya orang sombong akan mencari pasangan yang bisa mereka manipulasi untuk melayani kebutuhan mereka tersebut.

  • Insecure
Orang yang sombong sesungguhnya adalah orang yang merasa dirinya insecure. Mereka menyadari ada yang kurang dari dalam diri mereka, namun menyangkalnya. Karena itulah orang sombong sering memanfaatkan sesuatu yang bersifat materialistis untuk menunjukkan bahwa dirinya berharga. Mereka mencari pacar yang dapat dibanggakan di hadapan orang lain, bukan demi cinta.

Sebaliknya, orang percaya diri tidak butuh segala macam materi yang mahal namun tetap terlihat menarik. Itu semua karena orang percaya diri percaya bahwa diri mereka sudah berharga, sekalipun tanpa barang-barang mahal. Mereka tahu bahwa materi tidak ada hubungannya dengan kualitas diri.
  • Kemampuan
Seseorang memperoleh kepercayaan diri karena sudah terbiasa melakukan sesuatu secara konsisten. Karena itu, mereka paham dimana kelebihan dan kelemahan mereka. Apa yang mereka pikir tentang diri sendiri sudah sesuai dengan realitanya.

Sementara itu, orang sombong adalah orang yang memandang diri lebih tinggi dari kenyataan. Mereka menganggap diri mereka sangat hebat, dan ingin agar orang lain di sekitarnya mengakui hal tersebut. Maka dari itu tak jarang orang sombong memanipulasi keadaan untuk mendapatkan apa yang dia mau. Bila mereka tidak juga mendapatkannya, mereka akan merasa tersinggung.
  • Saat menghadapi kegagalan
Orang yang percaya diri memperlakukan diri mereka sendiri dengan baik. Orang yang percaya diri menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang lumrah. Dia yakin dia bisa melakukannya lagi dengan baik, setelah mempelajari kekurangannya. Mereka tidak memperlakukan diri sendiri dengan keras. Itu sebabnya orang yang percaya diri sangat mampu untuk mencintai orang lain juga.

Sebaliknya orang yang sombong tidak punya ruang untuk maaf. Mereka enggan dikritik dan hanya ingin mendengar pujian. Saat mengalami kegagalan, mereka akan mencari-cari kesalahan. Harus ada yang bertanggung jawab atas kegagalan mereka, dan itu jelas bukan diri mereka sendiri. Itu sebabnya mencintai orang yang sombong hanya akan merugikan diri sendiri. Karena korban dari orang sombong biasanya adalah orang-orang terdekat.

Demikianlah alasannya kenapa orang percaya diri sangat mudah dicintai sedangkan orang sombong tidak.

Jangan lupa untuk menerapkannya juga ke dalam diri kamu sendiri. Galilah potensi istimewa dalam diri kamu dan tetaplah bersikap realistis.

"Jangan sampai kamu menjadi rendah diri, apalagi sombong".